Senin, 07 Juli 2008

101 Resep Menjadi Juara Sejati

Judul :CHAMP!ON : 101 Tip Motivasi & Inspirasi SUKSES Menjadi Juara Sejati
Penulis: Darmadi Darmawangsa
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2008
Halaman: xxiii+366
Harga: Rp. 60.000,00

Seorang muda mendekati Andre Carnegie, miliuner baja terkaya di Amerika Serikat pada zamannya, ia menawarkan formula sederhana yang pasti dapat meningkatkan kekayaan Mr.Carnegie. Tidak tanggung tanggung, ia meminta imbalan US$100.000. Mr.Carnegie menyetujui permintaannya asal terbukti berhasil. Setelah menggunakannya selama sebulan, ternyata Mr.Carnegie mengakui walaupun sangat sederhana formula itukhasiatnya begitu ampuh. IA pun tanpa menawar langsung membayar dengan harga penuh. Penasaran sehebat apa formula itu?

Ternyata formula itu hanya memintanya menuliskan sebelum tidur tentang lima hal penting yang ingin ia kerjakan keesokan harinya dengan berurut sesuai prioritas pentingnya tugas itu. Setelah itu ia harus berkomitmen untuk mengambil tindakan-tindakan besar demi mewujudkannya dimulai dari prioritas utama. Dan jika hanya mampu menyelesaikan tiga tugas, berarti dua tugas yang belum tuntas harus ia lanjutkan pada hari berikutnya ditambah dengan tiga tugas baru. Saya yakin Mr.Carnegie bukanlah seorang bodoh yang rela membayar sebuah ide seharga US$ 100.000, jika ia tidak sungguh-sungguh mendapatkan keuntungan.

Kisah di atas adalah salah satu kisah yang sekaligus merupakan sebuah tip dari 101 tip yang tercantum dalam buku motivasi yang ditulis oleh Darmadi Darmawangsa. Darmadi Darmawangsa adalah seorang trainer dan pembicara motivasi yang merupakan salah satu motivator terkemuka di Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan The Master of Motivation. Buku ini adalah bukunya yang kedua setelah sebelumnya bersama seorang rekannya, Imam Munadhi, menulis buku best seller, Fight Like a Tiger Win Like a Champion.

Dalam buku keduanya ini, Darmadi, memaparkan 101 tip motivasi dan inspirasi sukses untuk menjadi juara sejati. Setiap tip ia tulis dengan bahasa inggris sebagai satu judul bahasan. Dibawah judul itu ia sisipkan sebuah kata mutiara dari seorang tokoh yang berkaitan dengan tip yang sedang dibahas. Setiap sepuluh tip, ia menyisipkan satu halaman kata-kata motivasi dan inspirasi karya seseorang tokoh atau penulis lain. Keduanya, kata mutiara dan sisipan satu halaman kata-kata motivasi dan inspirasi, ditulis dalam bahasa ingris yang terjemahannya dapat ditemukan di apendiks di halaman belakang buku ini.

Dalam setiap tipnya, penulis selalu menyertakan satu kisah yang berkaitan dengan tip yang sedang di bicarakan, kemudian mengambil kesimpulan atau hikmah di baliknya atau terkadang sebaliknya, ia memaparkan suatu kisah lalu mengambil hikmah dari kisah tersebut yang kemudian dijadikan sebagi tip motivasi. Setiap tip motivasi ia paparkan secara sederhana dan ringkas, sehingga pembaca dapat dengan mudah menangkap maksudnya. Selain itu, disertakannya gambar-gambar kartun dan foto-foto yang berkaitan dengan pokok bahasan membantu visualisasi pembaca untuk memahami dan mengingat tip yang diberikan. Di akhir pembahasan ia menyertakan kolom refleksi yang berisi saran dan kesimpulan yang menggenapkan pembahasan dari tip yang dipaparkan selain itu penulis juga mengajak pembaca untuk langsung, saat itu juga, mempraktekan tip motivasi yang sudah dibacanya. Sebagai contoh, setelah memaparkan kisah diatas, pada kolom refleksi penulis mengajak pembaca untuk menuliskan 5 prioritas yang harus dilakukan keesokan hari. Format buku seperti ini sengaja dibuat oleh penulis karena kebanyakan buku motivasi hanya enak untuk dibaca saja, tapi setelah itu dilupakan, tanpa tindakan selanjutnya. Akhirnya buku-buku motivasi itu hanya menjadi sebuah buku dongeng yang tidak menggerakan. Oleh karena itu penulis mendisain bukunya agar setelah membaca satiap tip motivasi, pembaca dapat langsung mengimplementasikannya.

Membaca buku ini tidak harus sekali langsung tamat layaknya membaca cerpen ataupun novel. Buku ini berisi tip motivasi yang hanya akan bermanfaat jika diimplementasikan. Cukup dibaca 3-5 tip setiap hari kemudian di pahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari, maka kita akan menjadi CHAMP!ON seperti yang diharapkan oleh penulis buku ini, karena bagi sang penulis, pemenang yang sesungguhnya (The Real Champion) bukanlah orang yang hanya mencari dan kemudian menjadi tahu, akan tetapi orang yang tahu kemudian memiliki keyakinan lalu mengimplementasikan pengetahuannya tersebut, sebagaimana yang ia tuliskan pada halaman pembuka bukunya,

" CHAMP!ON is dedicated to those who are not only searching fo true knowledge of motivation but also those who strongly believe and implement the knowledge so they can be transformed into real CHAMPIONS"

Singkat kata, buku ini patut dimiliki oleh setiap orang yang mendambakan motivasi untuk menjadi juara sejati.


Minggu, 06 Juli 2008

Sebuah Biografi Tentang Pahitnya Mengatakan Kebenaran

Judul : IPDN Undercover: Sebuah Kesaksian Bernurani
Penulis: Inu Kencana Syafiie
Penerbit: Progressio
Tahun Terbit: April 2007, cetakan keenam Juli 2007
Halaman: xxiii+282
Harga: Rp. 45000,00

Bagi orang yang membaca judul buku ini dan berharap akan menemukan deskripsi yang panjang lebar dan mendetail tentang pembongkaran kasus-kasus yang tersembunyi di kampus IPDN dari mulai membuka halaman pertama buku ini dapat diipastikan akan kecewa. Pasalnya hanya sekitar 25 % dari isi buku ini yang menggambarkan tentang hal tersebut. Sisanya adalah sebuah autobiografi dari si penulis. Dari jumlah yang 25 % itupun, yang benar-benar memaparkan fakta dan data tentang kasus di IPDN hanya setengahnya, setengahnya lagi menceritakan pengalaman Inu Kencana ketika mengungkap kasus tersebut. Namun demikian, sedikitnya porsi bahasan mengenai pembongkaran kasus di IPDN tersebut tidak lantas menyebabkan buku ini kehilangan ruhnya, karena sebenarnya dalam riwayat hidup si penulislah ruh buku ini bersemayam. Ada hikmah dan pesan moral yang dapat diambil dari perjalanan hidup sang penulis yang jauh lebih berarti daripada sekedar data-data ataupun fakta-fakta tentang kekerasan, narkoba, dan freesex di kampus tempat penulis mengajar. Seperempat bagian buku sudah cukup untuk membeberkan fakta-fakta tersebut.

Membaca buku ini kita akan diajak menelusuri jejak-jejak seorang Inu Kencana Syafiie, dari lahir hingga ia harus dihadapkan dengan kasus kekerasan di kampusnya sendiri. Jika Anda membayangkan buku ini layaknya buku auto biografi biasa yang membosankan yang dipenuhi oleh data dan fakta yang datar, Anda salah besar. Inu dengan lihainya mendeskripsikan perjalannan hidupnya yang unik dengan renyah dan lucu yang ditaburi dengan bumbu bumbu filsafat kehidupan hasil perenungannya. Baru pada bagian petengahan buku, Inu membongkar kasus kasus yang terjadi di IPDN.

Sekilas, orang akan berprasangka dengan diterbitkannya buku autobiografinya bahwa Inu Kencana sedang memanfaatkan isu IPDN untuk meningkatkan popularitasnya. Namn Inu dengan tegas menolak prasangka tersebut. Dalam pembukaan bukunya, Inu menegaskan,

"Nah, saya sekarang menerbitkan buku auto biografi. Bukan untuk gaya gayaan. Bukan untuk mencari popularitas atau materi. Ini sekadar kesaksian. Suatu saat ketika saya sudah tidak ada, atau ketika media sudah tidak meliput saya, buku ini akan tetap berbicara. Lagi pula, banyak orang bertanya-tanya, apa motivasi saya terus konsisten membongkar kasus IPDN dan menginginkan perbaikan pada sekolah itu. Buku ini menceritakan siapa saya, kisah hidup saya, filosofi hidup saya"


Dan benar saja, setelah membaca buku tersebut, tergambar dengan jelas alasan mengapa Inu Kencana mau bersusah susah membongkar kasus IPDN padahal ia tidak memperoleh apapun dari perbuatannya yang ada malah ia mendapat berbagai tekanan sampai ancaman pembunuhan.

Kelahiran

Inu Kencana Syafiie lahir dari pasangan Abdullah Syafiie dan Zaidar Syafiie pada tanggal 14 Juni 1952 di Nagari Simalanggang, tujuh kilo meter dari Kota Payukumbuh ketika itu ayahmya berumur 51 tahun dan ibunya berumur empat puluh tahun. Ayahnya keturunan Bawean, Madura, dan Pulau Bali, sedangkan ibunya keturunan Minang. Jabatan terakhir ayahnya adalah seorang Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Bengkalis. Ibu Kandung inu adalah Istri kedua dari ayahnya yang memiliki 4 orang istri. Inu Kencana adalah anak ke 12 dari 12 bersaudara, 3 orang saudaranya lahir dari rahim ibunya sedangkan 8 orang lainnya lahir dari rahim istri pertama ayahnya yang bernama Zauwiyah, sedangkan istri ketiga dan keempatnya, Aminah dan Encim tidak melahirkan anak.

Kematian Ayahanda Tercinta

Pada umur 10 tahun, ketika Inu kelas 5 SD, ayahandanya meninggal dunia, meninggalkan keempat istrinya dan ke 12 anaknya. Setelah kematian ayahandanya, kehidupan keluarga Ini moramorat marit hingga Inu haus berjualan ikan asin dan mendapatkan pembagian baju anak yatim ketika Hari Raya Idul Fitri. Setelah berkali-kali pindah sekolah dari SD hingga SMA, Inu kemudian melanjutkan kuliah kedokteran di Trisakti, yang akhirnya harus kandas karena tak mampu membayar SPP. Kemudian ia menjadi buruh di PT CENTEX, Jakarta.

Kematian Ibunda Tercinta

12 Juni 1974, ibunda tercinta meninggal dunia. Inu sangat kehilangan sekali karena ia anak paling bungsu dan paling dekat dengan ibunya. Kematian ibunya membuat Inu sangat berduka dan menangis berhari hari. Inu memang anak yang sangat sayang dan berbakti kepada Ibunya, hal ini bisa kita lihat dari doa yang ia panjatkan di Multazam ketika kelak ia menunaikan ibadah haji,

"Ya Allah, lindungilah perempuan yang darahnya tumpah karena kelahiranku. Hiyung dan lipatgandakanlah setiap tetes air susu yang menghidupkan darah dagingku. Giringlah tubuh Ibuku ke dalam surga-Mu"


Akan tetapi pada saat kematian ibunya tersebut, Inu merasa Tuhan berlaku tidak adil kepadanya, sejak saat itu Inu menjauh dari Tuhan, bahkan bisa dibilang ateis.

Berangkat ke Irian Jaya

Tak lama setelah ibunya meninggal, Inu di bawa oleh kakaknya ke Irian jaya. Di pulau inilah inu menjadi mahasiswa Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) yang merupakan embrio IPDN, setelah sebelumnya, selama 6 bulan kuliah di Akademi Ilmu Administrasi dan Akuntasnsi (AIAA). Di pulau ini pula ia menemukan tambatan hatinya, seorang perempuan manis siswi kelas 3 IPS SMU Yohannes XXIII Merauke yang bernama Indah.

Pernikahan

Tak lama kemudian iapun meminang gadis yang bernama lengkap Theresia Indah Prasetiati binti Samuel Soepardjo, akan tetapi hasilnya nihil, calon mertuanya menolak pinangan Inu karena alasan perbedaan agama. Inupun mencoba kembali meminang gadis tersebut dengan didampingi para pembesar Merauke, termasuk Bupati Merauke, akan tetapi penolakan yang sama harus diterimanya dengan alasan yang sama. Kesulitan ini akhirnya mengembalikan Inu kepada Tuhan, ia merasa harus lebih dekat lagi kepada-Nya. Kisah selanjutnya adalah kisah nekat seorang Inu kencana yang bertekad kawin lari dengan pujaan hatinya. Akhirnya setelah berdiskusi panjang lebar dengan calon istrinya tentang agama masing masing, pada tahun 1984 istrinya bersedia masuk islam dan menikah dengannya dengan wali seorang wali hakim karena orang tua Indah tidak ada satupun yang beragama islam. Dari sini Inu mulai kembali memperdalam ilmu agamanya, dan mematangkan perjalanan spiritualnya. Setelah pernikahannya Inu juga melanjutkan kuliah S1 di IIP tingkat IV (lanjutan APDN), setelah lulus kemudian mengambil S2 di Universitas Gajah Mada, dan S3 di Universitas Pajajaran.

Kelahiran Anak-anak

Dari pernikahan itu, dalam jangka waktu 7 tahun ia dikaruniai 3 orang anak, 2 laki laki, dan satu perempuan yang masing-masing bernama, Raka Manggala Syafiie, nagara Belagama Syafiie, dan Periskha Bunda Syafiie.

Menulis buku

Tahun 1987, Inu mulai menulis buku pemerintahan dan agama. Pendalaman spiritualnya mengantarkan Inu menghasilkan buku-buku tentang keterkaitan Alquran dengan disiplin Ilmu lainnya. Buku bukunya yang sudah diterbitkannya adalah:

Al Qur'an Sumber Segala Disiplin Ilmu oleh Gema Insani Press, Jakarta,1991
Pengantar Ilmu Pemerintahan oleh Eresco, Bandung, 1992
Etika PEmerintahan oleh Rineka Cipta, Jakarta, 1993
Sistem pemerintahan Indonesia oleh Rineka Cipta, Jakarta, 1992
Filsafat Kehidupan oleh Bumi Aksara, Jakarta, 1995
Ilmu Pemerintahan dan Al Quran oleh Bumi Aksara, 1995
Hukum Tata Negara oleh Pustaka Jaya, Jakarta, 1995
Ilmu Pemerintahan oleh Mandar Maju, Bandung, 1996
Al Quran dan Ilmu Politik
Al Quran Dan Ilmu Administrasi
Ilmu Administrasi Publik
Logika, Etika, dan Estetika Islam oleh Pertja, Jakarta, 1999
Ekologi Pemerintahan oleh Pertja, Jakarta, 2000
Analisa Politik Pemerintahan oleh Pertja, Jakarta, 2000
Manajemen Pemerintahan oleh Pertja, Jakarta, 2000
Filsafat Pemerintahan oleh Pertja, Jakarta, 2002
SANRI oleh Pertja, Jakarta, 2003
Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia oleh Refika Aditama, Bandung, 2003
Birokrasi Pemerintahan Indonesia oleh Mandar Maju, Bandung, 2003
Pengantar Filsafat
Filsafat Politik
Ensiklopedia Pemerintahan

Naik Haji

Tak terbayang sebelumnya di benak Inu akan suatu pejumpaan dengan Ka'bah. Untuk hidup sehari-haripun susah apalagi untuk membiayai ibadah haji. Akan tetapi kerinduannya yang sangat dan doa-doanya akhirnya mampu mengantarkannya menunaikan ibadah haji. Dengan pertolongan Allah, Inu Kencana mampu melaksanakan haji hanya dengan modal uang Rp 10000 rupiah, dlam perjalanan ibadah haji inilah inu menguraikan perenungan spiritualnya dan kesadaran akan keesaan dan kekuasaan Tuhan, yang kelak menjadi bekal dia untuk memasrahkan kehidupannya kepada yang kuasa dan berani berkata benar meskipun rasanya pahit. Kelak perjalanan ruhani inilah yang mengantarkan Inu berani seorang diri membongkar kebobrokan-kebobrokan yang terjadi di almamater tercintanya.

Membongkar Kasus IPDN

Berbagai kasus kekerasan dan amoral yang terjadi di IPDN, menurut Inu, merupaan buah kerjasama dari para pelaku tindak asusila dengan pihak yang berwenang (pengasuh dan komisi disiplin) yang memegang tampuk kekuasaan di sekolah kepamong prajaan tersebut.Dalam 10 tahun saja (1994-2005) terjadi 8 kali kasus praja meningal karena kekerasan, satu kasus praja wanita yang meninggal karena praktik aborsi, dan satu kasus meninggal karena overdosis. Penempatan posisi-posisi penting yang dipegang oleh orang orang yang tidak kredibel bahkan bejat moralnya, menyebabkan berbagai kasus yang terjadi di IPDN dijadikan lahan bisnis oleh para petinggi IPDN. Ketika yang memangku jabatan haus akan uang, maka akan memancing lebih banyak kasus yang terjadi, kemudian untuk menutupi kasus-kasus tersebut para praja yang bermasalah harus membayar sejumlah uang kepada para petinggi yang berwenang agar kasusnya di peti es kan. Maka jadilah kasus kasus kekerasan, narkoba, dan freesex di sekolah yang konon ditujukan untuk menciptakan para pemimpin tersebut, (berhasil) disembunyikan dari publik hingga akhirnya seorang Inu Kencana mewakafkan dirinya untuk membongkar kasus-kasus tersebut, walaupun resikonya ia harus menghadapi tekanan-tekanan dan ancaman serta percobaan pembunuhan.

***

Membaca perjalanan hidup seorang Inu Kencana Syafiie memang unik, mungkin puisi yang di tulisnya di awal buku ini secara garis besar menggambarkan perjalanan dan filosofi hidupnya hingga saat ini,

sebuah riwayat hidup memang selalu mencatat
bahwa hidup ini terasa sunyi
perpisahan dan kematian
bagaikan liang lahat di kuburan
tapi terkadang penuh glamour
dikelilingi orang-orang yang dicintai
pernikahan dan kelahiran
di sini, kita butuh Tuhan
dalam kesendirian dan kebersamaan
jadi, apalagi yang dicari?
bertualang dalam penjara kemiskinan
antara takdir dan pejuangan
aku berjuang mengukir skenarioku
tetapi, skenario Tuhan juga yang harus aku jalani


Gaya Baru Melakukan Perubahan Fundamental

Judul : Re-Code Your Change DNA : Membebaskan Belenggu-Belenggu Untuk Meraih Keberanian dan Keberhasilan Dalam Pembaharuan

Penulis: Rhenald Kasali, Ph.D
Penerbit:PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Januari 2007
Halaman: xviii+270
Harga: Rp.150.000,00

Buku Re-Code Your Change DNA yang ditulis oleh Rhenald Kasali ini adalah bukunya yang kedua yang berbicara tentang manajemen perubahan setelah buku sebelumnya cHaNgE! mendapat respon dan komentar yang positif dari masyarakat. Boleh dibilang buku keduanya ini menggenapi buku cHaNgE! yang pertama ditulisnya guna memberi model yang lebih terstruktur dalam melakukan perubahan, seperti yang dikatakannya dalam kata pengantar, " Buku ini ditulis untuk menyemangati spirit perubahan yang sudah mulai tumbuh dan memberi model yang lebih terstruktur untuk melakukan pembaharuan."

Dalam buku ini penulis menaruh perhatiannya pada apa yang disebut dengan DNA Perubahan (Change DNA) yang dimilikioleh setiap individu. Dengan kata lain buku ini lebih memfokuskan diri pada manusia sebagai pelaku perubahan itu sendiri, bukan pada alat atau masalah yang dihadapi. Lebih spesifik lagi pada hal-hal yang mempengaruhi karakter seseorang yang sangat ditentukan oleh cara berfikir dan lingkungannya.

Dalam ilmu genetika biologi, DNA (deoxiribo nuclead acid) merupakan unsur pembawa prilaku yang terdapat dalam gen seseorang. Sebuah DNA tidak bisa diubah begitu saja kecuali dengan memberikan treatment khusus pada kode-kode pembentuk DNA tersebut, inilah yang disebut dengan Re-Code. Dalam managemen perubahan Re-Code DNA berarti membentuk atau menata kembali kode-kode sel pembawa sifat perubahan agar "fit" dengan kebutuhan zamannya.

Guna memudahkan pembahasan penulis membuat alur dan model untuk melakukan Re-Code DNA. Menurut penulis, Organisasi yang adaptif harus didukung oleh sumber daya manusia dengan kadar Change DNA yang tinggi. Change DNA pertama-tama harus diukur kadarnya dengan cara cek OCEAN. OCEAN merupakan kode-kode Change DNA yang menyimpan sifat dan perilaku manusia yang merupakan kepanjangan dari Openess to experience, Conciousnes, Extroverts, Agreableness, dan Neuroticism. Untuk menghidupkan kadar Change DNA, perlu dilakukan re-orientasi kadar OCEAN tersebut. Re-Code DNA harus dimulai dari manusia sebagai individu dengan cara mengubah cara berfikirnya (Re-Code Individu) kemudian dilanjutkan dengan me Re-Code organisasi yang menjadi rumahnya (Re-Code Organisasi). Karena organisasi dan manusia-nmanusia di dalamnya begerak karena pemimpinnya, maka Change DNA sang pemimpin juga perlu di Re-Code (Re-Code Leader). Organisasi tidak hanya perlu di Re-Code desainnya saja (struktur, nuansa, linkages, boundary), melainkan juga kelompok-kelompok besarnya. Kelompok besar itu dibentuk melalui jaringan-jaringan yang disebut "The Critical Mass" (Re-Code The Critical Mass). Dalam hal ini, merekrut Change Agents secara konvensional dinilai kurang efektif. Pusat pengkodean ulang perilaku-perilaku itu adalah cara berpikir yang menentukan cara bekerja. Oleh karena itu, ini adalah saatnya melakukan Re-Code pikiran, dari hubungan yang berfokus pada kesalahan (problem-based) dan pasif (you tell them), menjadi lebih produktif dan berorientasi pemecahan masalah (solution-based) dan aktif( we ask them, they tell us). Jalankan berulang ulang, maka terbentuklah keindahan manusia pada organisasi baru yang cerdas.

Re-Code

Suatu organisasi dibentuk oleh individu-individu yang masing-masing membawa DNA. Karena dibentuk oleh individu-individu maka organisasipun dapat dipandang sebagai suatu makhluk hidup. Ketika awal bertumbuh, organisasi mencari bentuknya sendiri, setelah mapan ia menemukan jalannya, dan merasa nyaman dengannya. Ketika sudah merasa nyaman dengan jalan yang ditempuhnya, biasanya suatu organisasi enggan untuk berubah, sementara disisi lain, jalan yang ditempuh juga diminati oleh orang atau organisasi lain, dan lama kelamaan jalan itu menjad penuh sesak. Salah satu cara untuk memperbaiki "DNA organisasi" yang sudah terbelenggu oleh tradisi biasanya dimasukan "darah-darah segar" baru yang dapat memberi "warna baru" untuk melakukan perubahan. Ada dua kemungkinan yang dihadapi oleh orang-orang baru tersebut setelah bergabung dengan organisasi yaitu membawa iklim perubahan dengan konsekuensi dimusuhi oleh orang-orang lama, atau ikut larut dalam tradisi lama dan akhirnya ikut terbelenggu oleh tradisi tersebut yang dikenal dengan istilah "monkey see, monkey do", setiap generasi baru yang datang akan mengkopi tradisi yang dilakukan para seniornya.Solusi lain yang ditawarkan untuk memperbaiki "DNA organisasi" adalah dengan memunculkan "Super CEO" yang berdasar pada jargon "one person can make a difference", tapi kenyataannya hanya seorang "Super CEO" saja tidak mencukupi, seoraang CEO perlu didukung oleh karyawan , incentive, dan resource yang memadai. Singkat kata "a leader is not everything".

Dalam sebuah proses perubahan selalu dituntut adanya lima hal di bawah ini secara sekaligus:

1. Visi tentang arah masa depan. Perubahan tanpa visi yang jelas hanya akan menimbulkan kekacauan (confusion).
2. Keterampilan (skills) untuk mampu melakukan tuntutan-tuntutan baru. Keterampilan ini harus terus dipelihara, ditumbuh dan dikembangkan.Perubahan yang tanpa disertai dengan keterampilan, hanya akan menimbulkan kecemasan-kecamasan yang akhirnya meghambat perubahan itu sendiri.
3. Insentif yang memadai, baik langsung maupun tidak langsung, cash maupun non cash, individual (berdasarkan kinerja perorangan) maupun kelompok (berdasarkan kinerja kelompok/unit kerja).
4. Sumberdaya (resources) yang memudahkan ruang gerak dan pertumbuhan.
5. Rencana tindak (action plan). Rencana tindak adalah bukan sekedar rencana, melainkan sebuah rangkaian tindakan yang diintegrasikan dalam langkah-langkah yang spesifik dan terencana, tertulis dan dimengerti oleh semua prilaku yang terlibat.

Seleksi Alam

Dalam teori evolusi Charles Darwin memperkenalkan dua istilah yang sangat penting, anagenesis (perubahan perlahan-lahan dari kondisi dari kondisi makhluk hidup masa lalu menjadi sekarang) dan cladeogenesis(proses percabangan/divergensi dari suatu kategori besar yang serupa menjadi sub-sub kategori yang berbeda, namun memiliki kemiripan DNA). Kedua istilah ini kemudian menjadi terkenal di dunia bisnis. Para ahli menemukan bahwa perusahaan-perusahaan dan merek-merek besar pun tidak luput dari proses seleksi Alam. Dalam seleksi alam, menurut darwin, bukan yang terkuat yang akan bertahan, akan tetapi yang paling ADAPTIF. Dalam suatu proses seleksi alam selalu ada yang namanya kompetisi. Kompetisi dapat mendorong perubahan dan menghasilkan produk-produk baru, disisi lain, kompetisi juga dapat mengakibatkan kematian jika tidak disukung dengan perbaikan mutu SDM.


bersambung